Kunjungan Gus Dur
ke Kediaman Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki
Ulama yang sangat dihormati di Saudi Arabia, dalam satu negara yang
menganut faham Wahabi, Prof. Dr. Al-Muhaddits
as-Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, yang muridnya
tersebar di seluruh dunia, memberi penghormatan pribadi kepada Gus Dur ketika
berkunjung ke kediamannya.
Besarnya pengaruh ulama yang mendalami madzhab Maliki ini telah
berlangsung sejak dahulu. Lima orang kakek pendahulunya merupakan pemuka madzhab Imam Maliki di
Makkah. Raja Saudi Arabia Faishal, tak akan membuat kebijakan terkait dengan
Masjidil Haram sebelum berkonsultasi dengannya. Beliau belajar di al-Azhar Mesir dan memperoleh gelar Doktor pada
usia 25 tahun, yang merupakan orang Saudi pertama yang mencapai gelar akademik
tertinggi pada usia termuda. Sebagai seorang akademisi, ia telah mengarang
lebih dari 100 kitab. Muridnya tersebar di seluruh dunia, terutama berasal dari
Indonesia, Malaysia, Mesir, Yaman dan Dubai. Mereka yang belajar di
pesantrennya difasilitasi penuh olehnya.
As-Sayyid muhammad bin Alawi
al-Maliki
meninggal tahun 2004 dan upacara penguburannya merupakan yang terbesar dalam
100 tahun belakangan. Radio Arab Saudi selama tiga hari penuh hanya memutar al-Qur’an untuk
menghormatinya.
Ayahnya, Sayid Alwi bin
Abbas al-Maliki adalah guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari. Dia juga
pernah menjadi guru besar di Masjidil Haram pada 1930-an dan 40-an dan
merupakan ulama terbesar pada zamannya. Banyak ulama sepuh dari Nahdlatul Ulama
yang menimba ilmu dari Sayyid Alwi al-Maliki yang merupakan ahli hadits.s
Penghormatan kepada Gus Dur, yang waktu itu masih menjabat sebagai
ketua umum PBNU, oleh orang terhormat ini dituturkan oleh KH. Said Aqil Siroj, yang
waktu itu menemaninya bersama Ghofar Rahman, sekjen Gus Dur dalam satu
kunjungan ke Mekkah.
Sebagai ulama terkemuka, Sayyid Muhammad al-Maliki selalu dikunjungi oleh tamu dari
berbagai negara. Waktu Gus Dur datang ke kediamannya, di ruang tamu sudah
banyak sekali orang yang mengantri. Begitu Gus Dur datang, ia langsung dipersilahkan
masuk, bahkan diajak berbincang di kamar tidur pribadinya, bukan di ruang tamu.
Gus Dur dikasih uang, arloji mewah dan barang berharga lainnya sebagai tanda
penghormatan.
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Said mengggambarkan, “Begitu hormatnya mereka berdua. Dan mereka
bukan orang sembarangan.”
Sumber: http://jabar.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/5/Berita/Ulama_Terbesar_Saudi_pun_Hormati_Gus_Dur.html
Ritual Gus Dur dan Rahasia Kewaliannya
Mengenai ritual Gus Dur dan rahasia kewaliannya bisa Anda
baca dalam tulisannya KH. Gus Nuril Arifin berikut ini:
Sya’roni as-Samfuriy, Indramayu 14 Muharram 1434 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar