Rabu, 28 November 2012

Ulama Terbesar Saudi pun Hormati Gus Dur


Kunjungan Gus Dur ke Kediaman Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki



Ulama yang sangat dihormati di Saudi Arabia, dalam satu negara yang menganut faham Wahabi, Prof. Dr. Al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, yang muridnya tersebar di seluruh dunia, memberi penghormatan pribadi kepada Gus Dur ketika berkunjung ke kediamannya.
Besarnya pengaruh ulama yang mendalami madzhab Maliki ini telah berlangsung sejak dahulu. Lima orang kakek pendahulunya merupakan pemuka madzhab Imam Maliki di Makkah. Raja Saudi Arabia Faishal, tak akan membuat kebijakan terkait dengan Masjidil Haram sebelum berkonsultasi dengannya. Beliau belajar di al-Azhar Mesir dan memperoleh gelar Doktor pada usia 25 tahun, yang merupakan orang Saudi pertama yang mencapai gelar akademik tertinggi pada usia termuda. Sebagai seorang akademisi, ia telah mengarang lebih dari 100 kitab. Muridnya tersebar di seluruh dunia, terutama berasal dari Indonesia, Malaysia, Mesir, Yaman dan Dubai. Mereka yang belajar di pesantrennya difasilitasi penuh olehnya.
As-Sayyid muhammad bin Alawi al-Maliki meninggal tahun 2004 dan upacara penguburannya merupakan yang terbesar dalam 100 tahun belakangan. Radio Arab Saudi selama tiga hari penuh hanya memutar al-Qur’an untuk menghormatinya.
Ayahnya, Sayid Alwi bin Abbas al-Maliki adalah guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari. Dia juga pernah menjadi guru besar di Masjidil Haram pada 1930-an dan 40-an dan merupakan ulama terbesar pada zamannya. Banyak ulama sepuh dari Nahdlatul Ulama yang menimba ilmu dari Sayyid Alwi al-Maliki yang merupakan ahli hadits.s
Penghormatan kepada Gus Dur, yang waktu itu masih menjabat sebagai ketua umum PBNU, oleh orang terhormat ini dituturkan oleh KH. Said Aqil Siroj, yang waktu itu menemaninya bersama Ghofar Rahman, sekjen Gus Dur dalam satu kunjungan ke Mekkah.
Sebagai ulama terkemuka, Sayyid Muhammad al-Maliki selalu dikunjungi oleh tamu dari berbagai negara. Waktu Gus Dur datang ke kediamannya, di ruang tamu sudah banyak sekali orang yang mengantri. Begitu Gus Dur datang, ia langsung dipersilahkan masuk, bahkan diajak berbincang di kamar tidur pribadinya, bukan di ruang tamu. Gus Dur dikasih uang, arloji mewah dan barang berharga lainnya sebagai tanda penghormatan.
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Said mengggambarkan, “Begitu hormatnya mereka berdua. Dan mereka bukan orang sembarangan.




Ritual Gus Dur dan Rahasia Kewaliannya

Mengenai ritual Gus Dur dan rahasia kewaliannya bisa Anda baca dalam tulisannya KH. Gus Nuril Arifin berikut ini:
Sya’roni as-Samfuriy, Indramayu 14 Muharram 1434 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar