Senin, 21 Januari 2013

MIN SYAMAIL MUHAMMAD SAW.



MIN SYAMAIL MUHAMMAD SAW.

Oleh: KH.
Husein Muhammad Cirebon

1.      Dia (Saw.) sering duduk dalam posisi yang sama bersama-sama orang-orang fakir dan mengambilkan untuk mereka makanan dengan tangannya sendiri
2.      Dia (Saw.) tidak pernah bertindak kasar kepada siapapun dan memaafkan orang yang meminta maaf.
3.      Dia (Saw.) tidak pernah mencaci siapapun: “Aku tidak diutus untuk itu” katanya.
4.      Dia (Saw.) tidak pernah merendahkan dan memukul perempuan, isteri dan pembantunya
5.      Bila ada orang yang mencaci-maki orang lain, Nabi (Saw.) mengatakan: “Tolong tinggalkan cara seperti itu”.
6.      Bila ada orang berbicara dengan suara tinggi, dia (Saw.) menahan diri dan sabar
7.      Bila datang kepada hamba-sahayanya, laki-laki atau perempuan, dia (Saw.) mengajaknya berdiri dan membantu keperluannya
8.      Bila ada orang yang duduk menunggunya ketika sedang shalat, dia mempersingkat shalatnya lalu menemuinya sambil mengatakan: “Apakah ada yang bisa aku bantu?”
9.      Ketika mendengar cucunya menangis, dia (Saw.) menyegerakan shalatnya, lalu menemui dan menggendongnya
10.  Ketika dia (Saw.) masuk dalam suatu majlis, beliau duduk di tempat mana saja yang kosong yang dilihatnya pertama kali
11.  Dia (Saw.) mencuci pakaiannya sendiri, menjahit atau menambal yang sobek daripadanya, memperbaiki alas kakinya, melayani dirinya sendiri, memberi makan untanya, menggiling gandum dengan tangannya sendiri, makan bersama pelayan, memasak bersamanya dan membawa barang-barangnya sendiri ke pasar
12.  Seorang hamba sahaya perempuan Madinah memegang tangan Nabi (Saw.). Beliau (Saw.) menyambutnya dengan mengatakan: “Apakah ada yang bisa aku bantu, wahai ibu si Fulan?. Aku akan membantu dan mengantarkanmu ke mana kamu mau. Dan beliau lalu mengantarkannya”
13.  Imam al-Ghazali mengatakan: “Nabi (Saw.) sering tak punya uang. Jika ada uang lebih dari keperluan hari itu, dia (Saw.) akan mencari orang yang membutuhkannya. Jika tak menemukannya, dia (Saw.) tak kembali pulang, melainkan menunggu saja sampai menemukannya”
14.  Meskipun dia (Saw.) seorang pemimpin besar, rumahnya tak dijaga oleh siapapun
15.  Dia (Saw.) dicintai rakyat yang dipinggirkan karena dia (Saw.) menerima mereka dengan kebaikan hati dan mendengarkan dengan setia keluh-kesah mereka
16.  Ketika dia (Saw.) memiliki kekuasaan yang amat besar, dia (Saw.) tetap saja sederhana dalam sikap dan penampilannya, sama seperti ketika dia (Saw.) sengsara.


Mohammad Iqbal, filsuf dan penyair besar dari Pakistan, bersenandung:

“O, Tuhan,
Sinarilah dunia, yang terlalu lama dalam kegelapan
Dengan nama Muhammad yang cemerlang”

Shalawat dan Salam tak terbatas untukmu,
O, Nabi yang agung, Nabi yang mulia
Nabi yang awal dan yang akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar