Adolf Hitler Masuk Islam dan Mati di Indonesia
Dari sekian banyak informasi yang ada tentang kematian
Hitler, tidak ada satupun yang dapat menyebutkan secara pasti apa penyebab
kematian sang diktator Nazi ini.
Di manakah sebenarnya akhir dari petualangan Hitler
itu? Benarkah Hitler bersama istrinya Eva Braun bunuh diri setelah minum racun
sianida?
Lantas bagaimanakah hasil otopsi pihak Amerika ketika
tengkorak Hitler dipamerkan pada tahun 2000 lalu, yang ternyata adalah
tengkorak wanita? Dimanakah sebenarnya keberadaan Hitler setelah jatuhnya
Berlin di tangan sekutu?
Beberapa Versi Tentang Kematiannya
Versi yang paling populer menyebutkan bahwa Hitler
tewas bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri dan minum racun sianida
pada 30 April 1945, saat Jerman diduduki oleh Uni Soviet.
Meski sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak
dirinya, dan menduga hal itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler
sebagai pahlawan.
Namun, lubang pada potongan tengkorak itu tampak
menguatkan argumen tersebut ketika tengkorak itu dipamerkan di Moskow tahun
2000. Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang ini masih diselimuti
misteri.
Dapat dijumpai penjelasan tentang penyebab dan kapan
Hitler mati dari beberapa versi. Ada kematian versi Jerman, versi Rusia, dan
versi para peneliti atau ilmuwan.
Versi Jerman,
seperti yang diceritakan oleh Flegel, salah satu perawat Hitler dan petinggi
Nazi lainnya saat di dalam bunker.
Versi Rusia, yang
dinyatakan oleh seorang pejabat tinggi dinas rahasia Rusia, KGB, yang
mengklaim, bahwa Adolf Hitler mengakhiri hidupnya tidak dengan menembak dirinya
sendiri, tetapi dengan meminum racun sianida.
Seperti yang dinyatakan oleh Letnan Jenderal Vasily
Khristoforov, staf arsip untuk dinas keamanan FSB Rusia, “Paramedia militer Uni Soviet kala itu telah
memastikan bahwa Hitler dan Eva Braun tewas setelah minim racun sianida pada 30
April 1945.”
Versi para ilmuwan,
terakhir adalah menurut pendapat umum dalam hal ini diwakili oleh para ilmuwan.
Sudah lama sebenarnya para ilmuwan dan ahli sejarah menyatakan bahwa potongan
tengkorak yang telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan
selama ini disimpan intelijen Soviet itu akan menjadi bukti yang meyakinkan
bahwa menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil sianida pada 30 April
1945.
Akhirnya dilakukan analisis DNA terhadap potongan
tengkorak itu oleh peneliti Amerika, dan mereka menyatakan, “kami tahu tengkorak itu
berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun,”
kata ahli arkelogi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS, dikutip
dari Dailymail.
“Tulang itu kelihatan sangat tipis, tulang tengkorak laki-laki
cenderung lebih kuat. Dan persambungan di mana lempengan tengkorak itu menyatu
tampak berhubungan dengan seseorang yang berusia kurang dari 40 tahun. Hitler
pada April 1945 berusia 56 tahun.“
Dengan adanya hasil tes DNA tersebut, berarti sejarah
kematian Hitler menjadi sebuah misteri kembali, dan para ahli teori konspirasi
harus memikirkan kembali kemungkinan-kemungkinan lain tentang kematian Hitler,
seperti mungkin saja Hitler tidak mati dalam bunker.
Sekilas Tentang Adolf Hitler
Mengenai masa kecil, masa remaja, sampai dengan ketika
menjadi seorang diktator, Hitler kecil adalah seorang anak yang tertolak,
ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang “antisosial” sebagai
sebuah kutukan.
Ayahnya seorang yang keras dalam mendidik anak, sedang
ibunya (Klara) sangat baik kepadanya. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian
dari ayahnya inilah yang memberikan andil besar dalam pembentukan mental dan
kejiwaan Hitler saat dewasa.
Ketika hidupnya sulit, Perang Dunia 1 pun pecah. Tanpa
ragu-ragu Hitler mendaftar menjadi tentara dengan pangkat Kopral, bertugas di
medan perang di barisan paling depan. Kecewa dengan kekalahan Jerman di Perang
Dunia 1, dan melihat negara dan rakyatnya yang sengsara dan kelaparan, Hitler
pun masuk menjadi Anggota Partai Buruh yang kemudian menjadi NSDAP (National Socialistische
Deutsche Arbeiter Partei).
Tahun 1920, Hitler menjadi Kepala Bagian Propaganda,
disinilah terlihat bakat Hitler di bidang pidato dan agitasi.
Satu tahun kemudian, 1921, akhirnya Hitler menjadi
ketua partai. Akhirnya pada tahun 1962
Hitler mendapatkan wewenang mutlak dari partainya. Dan Hitler adalah seorang orator ulung ”singa
podium”, ahli pidato yang bisa menghipnotis massa pendengarnya.
Hitler adalah politikus handal dan berhasil membangun
pencitraan yang sukses melalui propaganda. Ia berhasil membangun opini menjadi
sebuah kekuatan dahsyat yang sukses melalui propaganda.
Ia berhasil membangun opini menjadi sebuah kekuatan
dahsyat yang ditakuti. Ia juga berhasil membangun opini sebagai fuhrer atau
pemimpin yang dapat dipercaya rakyatnya, membawa bangsanya ke puncak kejayaan.
Bukti-Bukti Hitler di Indonesia
Bagaimana caranya Hitler sampai ke Indonesia? bisa
menjadi WNI? Bagaimana dia bekerja menjadi seorang dokter di Rumah Sakit Umum
Sumbawa Besar? dan sampai dengan pertemuan Hitler dengan seorang wanita sunda
yang akhirnya menjadi istrinya?
Juga tentang kesaksian dr Sosro Husodo saat bertemu
dengan Hitler ketika di Sumbawa Besar. Dan semuanya dilengkapi dengan
dokumen-dokumen pendukung serta foto-foto yang akurat.
Hitler yang terkenal sangat bengis di abad ke 20,
ternyata bersembunyi di Indonesia sejak tahun 1954 sampai dengan tahun 1970,
yang kemudian tercium oleh Sekutu (AS, Uni Sovyet, Inggris dan Prancis) yang
selanjutnya diusut oleh Pemerintah Israel yang terus-menerus mengejar para
tokoh Nazi.
Pada tahun 1954 Adolf Hitler masuk ke Indonesia dengan
menggunakan nama palsu, dr Poch.
Pada awalnya dr Poch tinggal di Dompu lalu pindah ke
Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten Sumbawa Besar, kemudian bekerja menjadi
dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar.
Seluruh penduduk pulau Sumbawa kenal dengan dokter
ini, yang dipanggil dengan julukan “dokter Jerman”.
Salah satu peninggalan Adolf Hitler meninggal pada
tanggal 15 Januari 1970 di Surabaya, yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat
ukuran 9×16 cm dengan tebal 44 cm.
Di dalam buku itu tertulis puluhan address book teman-teman
dan kolega Hitler yang sama, seperti yang ada di sejarah Eropa. Begitu pula
tulisan tangan yang dibuatnya di buku-buku tersebut sangat identik dan mirip
dengan tulisan tangan Hitler.
Buku ini mempunyai arti yang sangat besar, karena
merupakan salah satu bukti otentik yang menyatakan bahwa “dr Poch” adalah dewa-Nazi, Adolf
Hitler.
Kemudian Hitler bertemu dengan seorang gadis bernama
Sulaesih yang sedang menggembara ke Sumbawa Besar, yang akhirnya dilamar oleh
Hitler.
Tidak lama setelah dr Poch melamar Sulaesih, beliau memeluk agama Islam pada tahun
1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor Agama di Sumbawa, (tapi
sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya menjadi Abdul Kohar. Pada
tahun 1965 Hitler pun menikahinya.
Aries Zulkarnaen, salah satu saksi keberadaan dr Poch pada
tahun 2010 lalu mengatakan dokter itu punya dua kepribadian yang bertolak
belakang, pemarah namun sering bercanda dengan warga.
“Dia pemarah,
banyak memberi resep dengan mulut [menyebutkan nama obat], tapi kalau ada yang
tanya lagi, dia bilang, kan sudah saya bilang,” kata Aries.
Poch juga akan marah jika pasiennya menyebut penyakit
yang mereka derita. “Apa kamu dokter?,”
kata Aries, menirukan gertakan yang sering diucapkan Poch.
Ditambahkan Aries, Poch yang dia kenal juga humoris. “Nggak takut guyon dengan masyarakat,”
kata dia.
Yang paling menonjol dari Poch, ungkap Aries, adalah
caranya menyetir mobil Jeep kap terbukanya.
“Jalan-jalan di
Sumbawa dulu belum bagus, tapi dia menyetir dengan satu jari. Luar biasa,”
kata Aries. “Itu tanda-tanda dia
mantan tentara,” tambah Aries.
Meski tak pernah menyangka bahwa Poch adalah Hitler,
Aries mengaku masyarakat memperkirakan dia mantan tentara Nazi.
“Dia sangat
enerjik, kelihatan sekali tentaranya. Warga saat itu sudah mengira dia mantan
tentara NAZI,” jelas dia.
Sebelumnya, di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983
terdapat sebuah artikel tentang Hitler. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo,
dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang
dijadikan rumah sakit bernama ‘Hope’ di Sumbawa Besar.
Dr Sosrohusodo menceritakan pengalamannya bertemu
dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960.
Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut. Orang itu
diduga Hitler.
Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa
dokter tersebut tak bisa berjalan normal. Dia selalu menyeret kaki kirinya
ketika berjalan.
Kemudian tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri
dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie
Chaplin, dan kepalanya gundul.
Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di
masa tuanya, yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu
dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.
Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui
sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama
sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.
Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang
selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu
bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, “ini
terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels
mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali.”
Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph
Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter.
Kata Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun,
beberapa kali memanggil suaminya ‘Dolf’, yang diduga kependekan dari Adolf
Hitler.
Hitler Mati di Indonesia
Pengakuan Hitler kepada istrinya yang berasal dari
Indonesia, Sulaesih, bahwa dia adalah memang Hitler yang sebenarnya, Der Fuhrer. Apa
saja kegiatan Hitler sebelum dia meninggal?.
Terdapat pernyataan Stanlin, bahwa yang tewas di dalam
bunker di Jerman bukanlah Hitler asli. Dan di bagian akhir ini menceritakan
bagaimana akhirnya sang diktator itu meninggal di Indonesia.
Selama ini kematian Hitler memang sangat misterius,
karena tidak ada saksi yang dapat menunjukkan di mana mayat Hitler ataupun
mayat Eva Braun, istri terakhirnya pada saat di Eropa.
Di Konferensi Postdam tahun 1945, Stanlin menyatakan
bahwa mayat Hitler dan Eva Braun tidak ditemukan. Stanlin menduga, dewa Nazi
ini lolos dan melarikan diri ke Spanyol atau Amerika Latin.
Dan tak berapa lama ada kabar yang mengatakan Hitler
kabur menggunakan kapal selam ke sebuah pulau. Tapi tidak ada yang tahu pulau
apa dan di mana.
Dunia internasional sama sekali tidak menyadarinya
bahwa seorang pemimpin Nazi yangn sangat kejam itu bersembunyi dengan aman di
Sumbawa Besar, sampai meninggal di Surabaya dan dimakamkan di pemakaman umum
muslim di Ngagel.
Penutup
Kematian Diktator Jerman, Adolf Hitler yang diyakini
tewas bunuh diri di sebuah bunker, pada tanggal 30 April 1945 di Berlin, tetap
masih dipertanyakan dan menjadi misteri.
Siapa yang menyaksikan peristiwa di bunker saat Hitler
bunuh diri? Tidak ada, sumber cerita tersebut hanya dari mulut ke mulut. Dan
pada saat itu, walaupun tidak ada saksi dan bukti yang jelas, pihak sekutu
tetap mengumumkan secara resmi bahwa Hitler dan istri, Eva Braun telah
meninggal.
Bukan tidak mungkin Hitler mati di Indonesia. Karena
Indonesia dianggap tempat yang aman, bagi Hitler. Silahkan siapa pun untuk
menemukan jawaban yang sesungguhnya.
(Ir KGPH
Soeryo Goeritno, Msc., Penulis Buku Hitler
Mati di Indonesia)
Nazi Dan
Hitler Di Mata Harun Yahya
Harun Yahya:
Nazisme lahir di tengah konflik politik yang dialami
Jerman setelah Perang Dunia Pertama. Pemimpin Partai Nazi adalah Adolf Hitler,
sosok yang sangat ambisius dan agresif. Hitler memiliki pandangan sangat rasis.
Ia sangat meyakini keunggulan bangsa Jerman atau "Arya" di atas
ras-ras lain. Ia memimpikan ras "Arya" Jerman akan segera mendirikan
imperium yang bertahan selama seribu tahun.
Teori evolusi Darwin muncul untuk memberikan landasan
ilmiah bagi teori rasis Hitler. Hitler juga mendapatkan dukungan ideologis dari
karya Heinrich von Treitschke, sejarahwan rasis Jerman. Treitschke sangat
dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin dan mendasarkan pandangan rasisnya pada
Darwinisme. Ia berkata: "Bangsa-bangsa
hanya dapat berevolusi melalui perjuangan sengit, seperti pandangan Darwin
tentang 'Perjuangan Untuk Mempertahankan Hidup'". Hitler juga
memperoleh inspirasi dari teori Darwin tentang "Perjuangan untuk Bertahan Hidup". Judul buku terkenalnya
"Mein Kampf", yang berarti "Perjuangan Saya", hanyalah
pencerminan konsep Darwin ini.
Hitler, sebagaimana Darwin, menganggap ras-ras selain
Eropa sedikit lebih dari kera dan menambahkan: "Hapuskan bangsa Jerman Nordik dan tak ada yang tersisa kecuali
tarian kera". Dasar berpijak pandangan evolusionis kaum Nazi ada pada
konsep "Eugenics". Eugenics berarti "perbaikan" ras manusia
dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat, serta memperbanyak jumlah
individu sehat. Menurut teori Eugenics, ras manusia dapat diperbaiki dengan
cara yang sama sebagaimana hewan berkualitas baik dapat dihasilkan melalui
perkawinan hewan-hewan yang sehat.
Sebagaimana dapat diduga, pendukung eugenics adalah
para Darwinis. Pemimpin gerakan eugenics di Inggris adalah sepupu Charles
Darwin, yakni Francis Galton, dan anaknya, Leonard Darwin.
Jelas bahwa teori eugenics adalah akibat alamiah dari
Darwinisme. Fakta ini juga tampak sangat jelas di berbagai publikasi yang
menyebarluaskan sains aneh ini, diantara kutipan berbunyi: "Eugenics adalah pengaturan mandiri evolusi manusia".
Yang pertama mendukung dan menganjurkan eugenics di
Jerman adalah Ernst Haeckel, ilmuwan biologi evolusionis terkenal. Ia
mencetuskan teori "rekapitulasi", yang menyatakan bahwa embryo
spesies berbeda, menyerupai satu sama lain. Di kemudian hari diketahui bahwa
Haeckel telah memalsukan gambar-gambar yang ia gunakan untuk menyebarkan
teorinya. Haeckel memalsukan gambar-gambar untuk menunjukkan bahwa embryo ikan,
manusia atau ayam mirip satu sama lain. Beberapa bagian dari embryo ia
hilangkan dan beberapa lainnya ia rubah. Bahkan Haeckel sendiri kemudian
mengaku bahwa gambar-gambar yang dibuatnya adalah palsu. Tapi, kalangan
evolusionis mengabaikan pemalsuan ini demi mempertahankan teori tersebut.
Selain membuat pemalsuan ilmiah, Haeckel juga
menyebarkan propaganda Eugenics. Ia manganjurkan agar bayi-bayi cacat baru
lahir segera dibunuh untuk mempercepat proses evolusi pada masyarakat manusia.
Ia melangkah lebih jauh dan mengusulkan agar orang-orang cacat, lemah mental
dan berpenyakit genetis hendaknya langsung dibunuh saja. Jika tidak, kata
Haeckel, mereka ini akan membebani masyarakat dan memperlambat evolusi.
Haeckel meninggal tahun 1919, namun kaum Nazi mewarisi
gagasan biadabnya. Tak lama setelah Hitler meraih kekuasaan, ia menerapkan
kebijakan Eugenics. Mereka yang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan
dikumpulkan dalam "pusat-pusat sterilisasi" khusus. Orang-orang ini
dianggap parasit yang megancam kemurnian ras Jerman dan menghambat kemajuan
evolusi. Dalam waktu singkat, orang-orang ini kemudian dibunuh atas perintah
rahasia Hitler.
Dalam upayanya mempercepat evolusi ras Jerman, Hitler
telah membunuh banyak orang. Selain itu, ia melaksanakan hal lain yang
"diperlukan" dalam Eugenics. Muda mudi berambut pirang dan bermata
biru, yang dianggap mewakili ras murni Jerman, dianjurkan untuk saling
berhubungan seks. Pada tahun 1935, ladang-ladang khusus reproduksi manusia
didirikan. Perwira SS Nazi sering mengunjungi ladang ini, yang didalamnya
tinggal wanita muda yang memiliki kriteria ras "Arya". Bayi-bayi
haram yang lahir di ladang-ladang ini akan menjadi prajurit masa depan Imperium
Jerman.
Dalam rangka memperbaiki keunggulan ras Arya, kaum
Nazi menggunakan konsep Darwin. Darwin menyatakan bahwa ukuran tengkorak
manusia membesar tatkala ia menaiki tangga evolusi. Kaum Nazi sangat
mempercayai gagasan ini dan mengadakan pengukuran tengkorak untuk menunjukkan
bahwa Jerman adalah ras unggul. Di seluruh Jerman Nazi, pengukuran dilakukan
demi membuktikan bahwa tengkorak Jerman lebih besar dibanding ras-ras lain.
Ciri fisik seperti gigi, mata dan rambut diperiksa berdasarkan kriteria
evolusionis. Mereka yang kedapatan berukuran di luar kriteria resmi ras Jerman
dibinasakan menurut kebijakan Eugenics Nazi.
Semua kebijakan aneh ini diterapkan atas nama
Darwinisme. Michael Grodin, sejarahwan Amerika dan penulis buku, The Nazi
Doctors and the Nurenberg Code menyatakan fakta ini. Saya pikir apa yang telah
terjadi adalah adanya kesesuaian sempurna antara ideologi Nazi dan Darwinisme
Sosial dan pemurnian ras ketika terjadi perkembangan di peralihan abad ke-20.
Dan para dokter beranggapan bahwa terdapat penyimpangan sosial dan penyimpangan
perilaku yang berhubungan secara genetis. Dan terdapat gen baik dan gen buruk.
Dan Darwinisme social ini berkembang di seluruh dunia. Para dokter Nazi
berkiblat ke Amerika Serikat tempat dimana mereka belajar seluk beluk pemurnian
ras ini.
George Stein, peneliti asal Amerika, menjelaskan hal
ini dalam majalah American Scientist, "Sosialisme nasional, atau apapun
namanya, pada intinya adalah usaha pertama kali yang secara sadar dilakukan
untuk membangun komunitas politis di atas sebuah landasan satu kebijakan yang
jelas", kebijakan yang sejalan penuh dengan fakta ilmiah revolusi Darwin.
Sir Arthur Keith, seorang evolusionis terkenal berkata
tentang Hitler: "Pemimpin Jerman,
Hitler, adalah seorang evolusionis; ia dengan sengaja menjadikan Jerman sejalan
dengan teori evolusi". Alasan penting lain mengapa Hitler meyakini
evolusi adalah bahwa ia menganggap teori ini sebagai senjata melawan agama.
Hitler sangat anti terhadap keyakinan monoteistik. Ajaran agama seperti cinta,
kasih sayang dan kelembutan sangatlah bertentangan dengan model ras Arya yang
bengis dan kejam. Itulah mengapa, sejak Nazi merebut kekuasaan tahun 1933,
mereka bertujuan mengembalikan agama paganisme kuno pada masyarakat Jerman.
Swastika, simbul yang berasal dari kebudayaan pagan kuno, menjadi simbul bagi
perubahan ini.
Perayaan-perayaan Nazi di setiap penjuru Jerman
ternyata merupakan penghidupan kembali ritual-ritual pagan kuno.
Seperti disebutkan sebelumnya, teori evolusi sendiri
adalah warisan dari kebudayaan pagan. Di sini kita saksikan kaitan tak
terpisahkan antara Paganisme, Darwinisme dan Nazisme. Semua pembunuhan yang
dilakukan Nazi berawal dari kepercayaan pagan ini. Kaum Nazi menghidupkan
kembali kebudayaan biadab pagan dan mendapat dukungan kuat dari teori atheis
Darwin untuk membenarkannya.
Sebaliknya, kekejaman, pembunuhan dan kerusakan di
bumi sangat dilarang dan dikutuk oleh agama. Dalam Alqur'an, Allah menyeru
manusia kepada keadilan, kasing sayang dan kelembutan. Kekejaman dan
kesombongan adalah perbuatan terkutuk. Sebagaimana Allah firmankan; "...dan Allah tidak menyukai
kebinasaan". (QS. Al-Baqarah [2]:205).
Benito Musolini, diktator Italia dan termasuk sekutu
terpenting Hitler, juga terinspirasi oleh teori evolusi. Di masa mudanya, ia
menulis artikel yang menyanjung Darwin sebagai ilmuwan terbesar yang pernah
ada. Setelah meraih kekuasaan, Italia fasis menduduki Ethiopia. Ia membenarkan
pendudukannya atas Ethiopia dengan pandangan rasis Darwin dan gagasan tentang
perjuangan untuk bertahan hidup. Menurut Mussolini, Ethiopia adalah bangsa
kelas rendah sebab mereka termasuk ras hitam; karenanya, diperintah oleh ras
unggul seperti Italia sudah merupakan akibat alamiah dari evolusi. Mussolini
juga terpengaruh oleh pemikiran bahwa bangsa-bangsa berevolusi melalui
peperangan. Menurut Mussolini, "keengganan
Inggris untuk turut dalam kancah peperangan hanya membuktikan kemunduran
evolusi Imperium Inggris".
Akhirnya, imperium Nazi kalah dalam Perang Dunia Kedua
dan tercatat dalam sejarah sebagai pembunuh jutaan rakyat tak berdosa. Di sisi
lain, Mussolini dihukum mati oleh rakyatnya sendiri. Tetapi sungguh
memprihatinkan bahwa pemikiran Darwinis, yang menyediakan landasan berpijak
bagi ideologi Nazi, masih tetap bercokol.
Sumber :
www.harunyahya.info
www.harunyahya.org
www.harunyahya.info
www.harunyahya.org
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.485296318187949.129901.100001227542013&type=1&comment_id=5183739&ref=notif¬if_t=photo_album_comment
BalasHapus