Selasa, 25 Desember 2012

HABIB SYAIKHON BIN MUSTHOFA AL-BAHAR (Kelakuan Nyeleneh seorang Wali)



HABIB SYAIKHON BIN MUSTHOFA AL-BAHAR (Kelakuan Nyeleneh seorang Wali)



Habib Syaikhon bin Mustofha Al-Bahar, ada cerita-cerita menarik dari guru-guru dan teman-teman yang pernah berjumpa dengan beliau bahwa,  beliau seorang ulama min Auliyaillah yang Majdzub. Kelakuan yang sering diperlihatkan memang terasa aneh dan ganjil di luar kebiasaan manusia (khoriqul ’adah) bagi pandangan mata awam kita. 

Sebut saja ketika Habib Syaikhon menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada saat Mahalul qiyam sedang berlangsung, Habib Syaikhon hanya duduk dan nampak asyik makan dan mengacak-acak hidangan yang ada di hadapannya.

Para jamaah terperanjat dibuatnya namun bagi yang mengerti dan memahami beliau hal tersebut didiamkan saja dan tak ada satupun jamaah yang menegurnya. Dan yang lebih mengherankan lagi sewaktu adzan magrib berkumandang tepat di depan Musholla Habib Syaikhon membawa gitar dan teriak-teriak di saat jamaah akan melangsungkan sholat maghrib, tentu saja hal ini membuat marah sang Marbot Mushollah dengan lantang sang Marbot mencaci-maki Habib Syaikhon habis-habisan.

Tiba-tiba Habib Syaikhon menjepit leher Marbot tersebut dan dibenamkan kedalam ketiaknya, dan tiba-tiba marbot tersebut menangis sambil mengatakan ”saya lihat Mekkah….saya lihat Ka’bah” dan Marbot tersebut meminta maaf kepada Habib Syaikhon.

Habib Syaikhon mempunyai mobil alphart yang tak pernah diisi bensin.  isi 
bensinnya memakai granita minuman yang seribuan dan langsung full.
Mobil Habib Syaikhon isi bensinnya 1 bulan sekali.

Menurut seorang kerabat beliau bernama Sania ibrahim , bahwa untuk dapat bertemu dengan Habib syaikhon mudah saja asalkan punya niat yang baik untuk bersilahturahim, karena Habib Syaikhon sering berpindah-pindah tempat, kadang beliau ada di Makam Ayahnya di Masjid Baidho di lubang buaya jakarta timur dan terkadang ada di Gang Nangka Bintara 3, dan menurut cerita kalau bertemu beliau akan disambut Khodam (jin) di depan pintu dan hanya orang-orang yang sholeh dan punya niat yang baik yang dapat berjumpa dengan beliau dan apapun kata-kata Habib Syaikhon dan kelakuan beliau jangan diterjemahkan dan diartikan seenaknya karena yang tahu maksudnya hanya Alloh swt.

Berbicara tentang sosok Waliyulloh di jaman sekarang memang sangat sulit dinalar oleh akal sehat, Kalau jaman dahulu sosok Waliyulloh dapat dijumpai di setiap daerah karena derajatnya ditinggikan dan ditampakkan karomahnya oleh Alloh SWT sebagai “Himmatul Ummah” sosok manusia yang mempunyai kharisma dan karomah tinggi di hadapan Ummat seperti kisah perjuangan Wali songo tapi di jaman sekarang Derajat dan Karomah kewaliaan tidak semua ditampakkan dan banyak Para Waliyulloh menutup diri dari pandangan sifat manusia karena takut terjadi Fitnah di tengah umat karena kehidupan manusia yang selalu berubah cendrung kepada kehidupan duniawiyah dan jauh dari ilmu agama.

Ada beberapa pendapat dari teman-teman yang mengangap bahwa cerita tentang Habib Syaikhon mengada-ada, mengandung Kurafat, tahayyul akan tetapi bagi Waliyulloh kemampuan tersebut bukanlah sesuatu yang beliau cari itu adalah anugrah Allah yang diberikan kepada para waliyulloh,  Karena mereka telah melakukan pengembangan potensi ruh dengan cara melakukan amal khariqul ‘adah (amal ibadah yang melampaui lazimnya kesanggupan manusia), lalu Allah pun menganugrahkan kepada mereka kemampuan khariqul ‘adah (kemampuan melakukan sesuatu hal yang berada di luar kemampuan lazimnya manusia).

Teman-teman yang menolak karamah al-auliya’, disebabkan mereka tidak mengetahui persoalan ini kecuali kulitnya saja. Mereka tidak mengetahui perlakuan Allah terhadap para wali. Sekiranya orang tersebut mengetahui hal-ihwal para wali dan perlakuan Allah terhadap mereka, niscaya mereka tidak akan menolaknya. Penolakan mereka terhadap karamah al-auliya’, disebabkan oleh kadar akses mereka terhadap Allah hanya sebatas menegaskanNya bersungguh-sungguh di dalam mewujudkan kejujuran (ash-shidq); bersikap benar dalam mewujudkan kesungguhan sehingga meraih posisi al-qurbah (dekat dengan Allah).

Sementara mereka buta terhadap karunia dan akses Allah kepada hamba-hamba pilihanNya. Demikian juga buta terhadap cinta (mahabbah) dan kelembutan (ra’fah) Allah kepada para wali. Apabila mereka mendengar sedikit tentang hal ini, mereka bingung dan menolaknya.

karomah yang dimiliki para Wali adalah merupakan sesuatu perkara yang terjadi di luar kemampuan akal manusia biasa untuk memikirkan atau menciptakan perkara itu (karomah) diberikan Alloh kepada hambaNya yang sudah terang kebaikannya (shalehnya), setiap sikap perbuatan dan ucapannya serta keadaan hatinya selalu bergerak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam yang dibawa oleh Rosululloh SAW baik dalam segi syaria’t atau aqidah serta akhlaknya.

Oleh karena itu bagi Waliyulloh dengan Karomahnya kadang-kadang tampak keanehan-keanehan baik dalam sikap tindakan dan ucapan yang tidak begitu saja mudah bagi akal manusia biasa untuk memahaminya.

Sebagai contoh karomah ialah seperti dapat dilihat adanya peristiwa Maryam yang disebut dalam surat Ali Imron ayat 37, juga peristiwa Ashabul Kahfi dalam surat al-Kahfi ayat 25 dan tidak berbeda pula halnya dengan Karomah-karomah Para Habaib dan Para Ulama seperti Al-Habib Abduloh BilFaqih yang selalu bertemu langsung dengan Rosululloh begitu pula dengan KH.  Hamim Djazuli (Gus Miek) yang melakukan dakwahnya di tempat hiburan malam/diskotik begitupun dengan Habib syaikhon al bahar. Semoga Alloh dapat mempertemukan saya dan mungkin para muhibbin dengan Habib Syaikhon Al-Bahar .


Wallohu a’lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar