HABIB SYAIKHON BIN
MUSTHOFA AL-BAHAR (Kelakuan Nyeleneh seorang
Wali)
Habib Syaikhon bin Mustofha Al-Bahar,
ada cerita-cerita menarik dari guru-guru dan teman-teman yang pernah berjumpa
dengan beliau bahwa, beliau seorang
ulama min Auliyaillah yang Majdzub. Kelakuan yang sering
diperlihatkan memang terasa aneh dan ganjil di luar kebiasaan manusia (khoriqul ’adah)
bagi pandangan mata awam kita.
Sebut saja ketika Habib Syaikhon menghadiri Peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW pada saat Mahalul qiyam sedang berlangsung, Habib
Syaikhon hanya duduk dan nampak asyik makan dan mengacak-acak hidangan yang ada di hadapannya.
Para jamaah terperanjat dibuatnya namun bagi yang
mengerti dan memahami beliau hal tersebut didiamkan saja dan tak ada satupun
jamaah yang menegurnya. Dan yang lebih mengherankan lagi sewaktu adzan magrib
berkumandang tepat di depan Musholla Habib Syaikhon membawa gitar dan teriak-teriak di saat jamaah akan melangsungkan
sholat maghrib, tentu saja hal ini membuat marah sang Marbot Mushollah dengan
lantang sang Marbot mencaci-maki Habib
Syaikhon habis-habisan.
Tiba-tiba Habib
Syaikhon menjepit leher Marbot tersebut dan dibenamkan kedalam ketiaknya, dan
tiba-tiba marbot tersebut menangis sambil
mengatakan ”saya lihat Mekkah….saya lihat
Ka’bah” dan Marbot tersebut meminta maaf kepada Habib Syaikhon.
Habib Syaikhon mempunyai mobil
alphart yang tak pernah diisi bensin. isi
bensinnya memakai granita minuman yang seribuan dan langsung full. Mobil Habib Syaikhon isi bensinnya 1 bulan sekali.
bensinnya memakai granita minuman yang seribuan dan langsung full. Mobil Habib Syaikhon isi bensinnya 1 bulan sekali.
Menurut seorang kerabat beliau bernama Sania ibrahim ,
bahwa untuk dapat bertemu dengan Habib syaikhon mudah saja asalkan punya niat yang
baik untuk bersilahturahim, karena Habib Syaikhon sering berpindah-pindah tempat, kadang beliau ada di Makam
Ayahnya di Masjid Baidho di lubang buaya jakarta timur dan terkadang ada di
Gang Nangka Bintara 3, dan menurut cerita kalau bertemu beliau akan disambut Khodam (jin) di depan pintu dan hanya
orang-orang yang sholeh dan punya niat
yang baik yang dapat berjumpa dengan beliau dan apapun kata-kata Habib Syaikhon dan kelakuan beliau jangan
diterjemahkan dan diartikan seenaknya karena yang tahu maksudnya hanya Alloh
swt.
Berbicara tentang sosok Waliyulloh di jaman sekarang
memang sangat sulit dinalar oleh akal sehat, Kalau jaman dahulu sosok
Waliyulloh dapat dijumpai di setiap daerah karena derajatnya ditinggikan dan ditampakkan
karomahnya oleh Alloh SWT sebagai “Himmatul
Ummah” sosok manusia yang mempunyai kharisma dan karomah tinggi di hadapan
Ummat seperti kisah perjuangan Wali songo tapi di jaman sekarang Derajat dan Karomah
kewaliaan tidak semua ditampakkan dan banyak Para Waliyulloh menutup diri dari
pandangan sifat manusia karena takut terjadi Fitnah di tengah umat karena
kehidupan manusia yang selalu berubah cendrung kepada kehidupan duniawiyah dan
jauh dari ilmu agama.
Ada beberapa pendapat dari teman-teman yang mengangap bahwa cerita tentang
Habib Syaikhon mengada-ada, mengandung Kurafat,
tahayyul akan tetapi bagi Waliyulloh kemampuan tersebut bukanlah sesuatu yang
beliau cari itu adalah anugrah Allah yang diberikan kepada para waliyulloh, Karena mereka telah melakukan pengembangan
potensi ruh dengan cara melakukan amal khariqul
‘adah (amal ibadah yang melampaui lazimnya kesanggupan manusia), lalu Allah
pun menganugrahkan kepada mereka kemampuan khariqul
‘adah (kemampuan melakukan sesuatu hal yang berada di luar kemampuan
lazimnya manusia).
Teman-teman yang menolak karamah al-auliya’, disebabkan mereka tidak mengetahui persoalan ini
kecuali kulitnya saja. Mereka tidak mengetahui perlakuan Allah terhadap para
wali. Sekiranya orang tersebut mengetahui hal-ihwal para wali dan perlakuan
Allah terhadap mereka, niscaya mereka tidak akan menolaknya. Penolakan mereka
terhadap karamah al-auliya’,
disebabkan oleh kadar akses mereka terhadap Allah hanya sebatas menegaskanNya
bersungguh-sungguh di dalam mewujudkan kejujuran (ash-shidq); bersikap benar dalam mewujudkan kesungguhan sehingga
meraih posisi al-qurbah (dekat dengan
Allah).
Sementara mereka buta terhadap karunia dan akses Allah
kepada hamba-hamba pilihanNya. Demikian juga buta terhadap cinta (mahabbah) dan kelembutan (ra’fah) Allah kepada para wali. Apabila
mereka mendengar sedikit tentang hal ini, mereka bingung dan menolaknya.
karomah yang dimiliki para Wali adalah merupakan
sesuatu perkara yang terjadi di luar kemampuan akal manusia biasa untuk
memikirkan atau menciptakan perkara itu (karomah) diberikan Alloh kepada hambaNya
yang sudah terang kebaikannya (shalehnya), setiap sikap perbuatan dan ucapannya
serta keadaan hatinya selalu bergerak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam yang
dibawa oleh Rosululloh SAW baik dalam segi syaria’t atau aqidah serta
akhlaknya.
Oleh karena itu bagi Waliyulloh dengan Karomahnya
kadang-kadang tampak keanehan-keanehan baik dalam sikap tindakan dan ucapan
yang tidak begitu saja mudah bagi akal manusia biasa untuk memahaminya.
Sebagai contoh karomah ialah seperti dapat dilihat
adanya peristiwa Maryam yang disebut dalam surat Ali Imron ayat 37, juga
peristiwa Ashabul Kahfi dalam surat al-Kahfi ayat 25 dan tidak berbeda pula
halnya dengan Karomah-karomah Para Habaib dan Para Ulama seperti Al-Habib
Abduloh BilFaqih yang selalu bertemu langsung dengan Rosululloh begitu pula
dengan KH. Hamim Djazuli (Gus Miek) yang
melakukan dakwahnya di tempat hiburan malam/diskotik begitupun dengan Habib
syaikhon al bahar. Semoga Alloh dapat mempertemukan saya dan mungkin para
muhibbin dengan Habib Syaikhon Al-Bahar .
Wallohu a’lam
lihat video
beliau: http://www.youtube.com/watch?v=Uoe0Ow8PRXE&feature=related
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.404682989582616.109414.100001227542013&type=3
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.404682989582616.109414.100001227542013&type=3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar