Inti Peringatan
Maulud Nabi SAW
Inti dari peringatan maulud itu apa?
Intinya itu adalah melahirkan rasa syukur, rasa terima kasih kepada Rasulullah
SAW dengan tujuan agar kita cinta Rasul SAW. Kita itu beriman dan islam itu
karena kita kenal kanjeng Nabi SAW.
Kalau diibaratkan begini, jikalau orang tua kita tidak
kenal pada kanjeng Nabi SAW, maka orang tua kita tidak akan iman dan islam.
Kemudian beliau berdua menikah, karena beliau kenal kanjeng Nabi, maka
menikahnya pun sesuai dengan caranya kanjeng Nabi, sehingga ketika beliau
melahirkan kita, maka kita pun menjadi anak halal.
Kita tidak menjadi anak haram, kenapa? Karena orang
tua kita kenal kanjeng Nabi. Seandainya orang tua kita tidak kenal kanjeng
Nabi, maka yang terjadi adalah kita tidak dipanggil sebagai anak halal. Tidak
usah jauh-jauh. Cukup itu saja, yaitu bersyukur karena kita terlahir sebagai
anak halal. Oleh karena menyukuri nikmat itu hukumnya wajib, maka mengadakan
maulud pun hukumnya menjadi wajib. Sekarang begini, kalau kita punya emas sekwintal,
apa itu bisa melunasi jasa-jasa orang tua?
Tidak akan. Lalu, kalau gunung slamet berubah menjadi
gunung emas, apa itu bisa untuk melunasi jasa-jasanya kanjeng Nabi? Tidak akan.
Kalau begitu, maka jangan eman-eman,
jangan sayang untuk maulud, untuk menghormati kanjeng Nabi. Menyembelih kambing
dua saja kok eman-eman. Buat maulud,
bikin yang sebesar-besarnya untuk hormat kanjeng Nabi. Jangan kuatir masalah
rezeki, karena tidak mungkin Allah tidak memberi, apalagi rezekinya digunakan
untuk maulud, untuk menghormati kekasihNya.
Dahulu, maulud terbesar di Jawa itu di tempatnya Habib
Hasyim bin Yahya, di masjid An Nur Pekalongan, dan di tempatnya Habib Abdullah
bin Muhsin Bogor. Mauludnya diadakan selama seminggu dengan berbagai macam
acara. Beliau-beliau itu, kalau mantu,
nikahan anaknya, acaranya biasa-biasa saja, tanpa pajangan.
Tapi kalau maulud, hiasannya sangat indah, sangat
megah, karena apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Belum lagi kambingnya,
kambingnya dipilih yang paling bagus seperti kambing untuk aqiqah, bahkan
beliau langsung mengontrol sendiri kambing-kambingnya, jangan sampai ada cacat
sedikitpun. Untuk apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Pokoknya, semuanya harus
benar-benar sempurna dan indah. Karena apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Wallahu a’lam
http://habiblutfiyahya.net/index.php?option=com_content&view=article&id=227%3Ainti-peringatan-maulud-nabi-saw&catid=34%3Aberita&Itemid=18&lang=id
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.400462600004655.108506.100001227542013&type=3
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.177601735624077.56743.100001227542013&type=3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar